Memangnya benar menerapkan augmented reality sebagai alat pemasaran properti adalah langkah yang tepat? Memangnya apa dampak positif yang dapat diberikan?
Apakah Anda sebagai pemilik bisnis properti memiliki pemikiran tersebut? Kalau begitu, berarti Anda sedang berada di artikel yang tepat!
Dalam artikel ini, kami sebagai rekan setia Anda akan menjelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan yang diberikan AR.
Mari langsung kita bahas sekarang!
Apa Saja Kelebihan yang Diberikan Augmented Reality Sebagai Pemasaran Properti?
Sebagai sebuah teknologi, augmented reality memiliki potensi menggiurkan untuk menjadi sebuah alat pemasaran properti dan juga dapat Anda terapkan. Hal itu karena augmented reality memiliki kelebihan, yaitu:
Pengalaman Melihat Properti yang Lebih Interaktif
Benar, penerapan augmented reality dapat memberikan pengalaman yang jauh lebih interaktif ke klien dalam melihat properti idaman. Dengan AR, klien Anda dapat menjelajahi properti secara virtual dari jarak yang jauh seolah-olah mereka berada di sana dengan gambar yang realistis dan mendetail.
AR juga memungkinkan klien untuk mencoba mengubah beberapa desain pada properti agar lebih sesuai dengan selera mereka saat sedang melihat properti. Sehingga, langkah ini membuat klien selangkah lebih dekat untuk meraih properti yang nyaman.
Semua penerapan ini bisa dirasakan oleh klien dengan mengandalkan ponsel tanpa harus melakukan perjalanan ke lokasi di mana properti berada. Secara tidak langsung, klien yang jaraknya jauh dari Anda pun dapat melihat kondisi properti yang Anda tawarkan.
Alhasil, langkah ini dapat memberikan pengalaman yang jauh lebih interaktif dan efisien. Dikutip dari Klaptyberbagai pengembang properti bisa meningkatkan penjualan sampai 48% dengan AR.
Karena klien merasa penerapan augmented reality memberikan pengalaman yang interaktif dan lebih menyajikan informasi secara mendalam dibanding menggunakan foto atau video biasa.
Memudahkan Memperluas Pasar Tanpa Halangan Geografis
Sebelumnya sudah kami sebutkan dengan penerapan AR, klien dapat melihat properti yang Anda tawarkan tanpa harus datang ke lokasi properti secara langsung.
Dengan fleksibilitas tersebut, Anda dapat memanfaatkan hal ini untuk memperluas pasar ke berbagai daerah tanpa adanya lagi halangan geografis.
Untuk dapat menerapkan ini, Anda hanya perlu menyebarkan konten AR ke berbagai platform di media sosial atau halaman web yang juga dapat diakses dari mana saja. Selanjutnya, klien dapat melihat properti Anda dengan augmented reality menggunakan ponsel mereka
Hal ini jauh lebih efisien daripada melakukan pemasaran secara konvensional untuk dapat memperluas pasar di berbagai daerah.
Pernyataan ini juga diperkuat dari kutipan momentumvirtualtourbahwa pengembang properti berhasil meningkatkan penjualan sampai 63% dari klien yang jaraknya jauh dan belum pernah datang secara langsung ke properti.
Memperluas pasar di berbagai daerah tanpa harus melakukan perjalanan jauh dan mengeluarkan uang untuk mencetak brosur, sangat menarik, bukan?
Membantu Klien dalam Membuat Keputusan yang Pasti Terkait Transaksi Properti
Anda masih ingat bagaimana augmented reality dapat menampilkan visualisasi realistis dari properti secara interaktif? Hal ini secara tidak langsung membantu klien mendapat informasi yang banyak sebagai bahan pertimbangan membuat keputusan.
Ya, dengan pendekatan pemasaran augmented reality, klien akan dibawa ke dalam visualisasi realistis properti. Dari situ, klien dapat melihat dan memahami seluruh detail properti yang akan menjadi pertimbangan apakah mereka akan melanjutkan ke tahap transaksi atau tidak.
Kelebihan ini juga diperkuat oleh kutipan dari digitalintheround yang menyatakan bahwa 75% membuat keputusan berdasarkan informasi yang diberikan oleh augmented reality.
Hal serupa juga dilaporkan oleh llcbuddy bahwa 54% tidak ingin membeli rumah tanpa adanya augmented reality karena tidak memberikan informasi mendalam seperti yang diberikan oleh augmented reality.
Membuat Pengeluaran Pemasaran Lebih Kecil untuk Hasil yang Besar
Dapat memperluas pasar tanpa halangan geografis dan membantu klien untuk membuat keputusan. Kelebihan yang telah kami sebutkan sebelumnya berujung pada satu hal, yaitu meminimalkan pengeluaran untuk hasil yang dimaksimalkan.
Tanpa menggunakan augmented reality, mari kita coba uraikan berapa uang yang harus Anda keluarkan. Untuk dapat memasarkan properti di berbagai daerah, Anda harus menyewa papan iklan besar yang harganya tidak murah.
Belum lagi, Anda mungkin harus mengadakan pameran di daerah tersebut agar masyarakat sekitar paham akan keberadaan bisnis Anda. Mengadakan pameran pun perlu uang yang banyak, bukan?
Sedangkan, tanpa augmented reality, Anda mungkin harus melakukan perjalanan berulang kali ke properti untuk menemani klien melihat properti secara langsung.
Namun, perjalanan berulang kali itu tidak menjamin klien akan langsung membuat keputusan, bukan? Dari uraian tersebut, Anda sudah bisa membayangkan sendiri berapa pengeluaran yang harus dikeluarkan.
Dengan augmented reality, Anda dapat meraih tujuan itu semua secara efisien. Anda hanya perlu memuat properti ke dalam bentuk augmented reality. Selanjutnya, pemasaran bisa dilakukan dengan mudah dan dapat diakses melalui ponsel klien.
Memberikan Daya Saing yang Lebih Kuat untuk Bisnis Anda
Percaya atau tidak, penerapan augmented reality dapat meningkatkan daya saing bisnis Anda, apalagi di era bisnis modern yang sudah serba digital saat ini.
Hal ini juga turut disampaikan digitalintherounddigitalintheround, bahwa 83% pengembang properti yang menerapkan augmented reality mengklaim penggunaan augmented reality menguatkan daya saing mereka. Lebih lanjutnya, 74% dari mereka berhasil meraih klien lebih banyak dari pebisnis yang tidak menggunakan AR.
Memang, dunia yang sudah serba digital perlahan menggeser perilaku beli masyarakat karena mereka ingin sesuatu yang lebih praktis. Hal ini juga didukung dari pernyataan rodedwards bahwa 87% masyarakat yang membeli properti lebih memilih pengembang properti dengan AR karena memberi kemudahan untuk melihat properti.
Jadi, sudah tertarik untuk menggunakan augmented reality?
Lalu, Bagaimana dengan Kekurangan dari Penerapan Augmented Reality?
Memang, penerapan AR dapat memberikan kelebihan untuk meningkatkan efisiensi pemasaran properti. Namun, bukan berarti AR adalah alat pemasaran yang sempurna tanpa adanya kekurangan.
Lalu, apa kekurangan dari penerapan AR yang harus Anda perhatikan?
- Pemahaman Teknologi di Indonesia yang Belum Merata
Anda jangan lupa bahwa augmented reality adalah buah inovasi teknologi. Sehingga, penerapan AR sangat bergantung pada teknologi. Namun, Anda harus memahami bahwa tingkat pemahaman teknologi di Indonesia masih belum merata.
Dikutip dari CNBC Indonesiatingkat pemahaman teknologi di Indonesia hanya mencapai 62%. Angka ini membuat masyarakat Indonesia berada paling bawah di negara ASEAN lain yang mencapai rata-rata 70%.
Dengan keadaan tersebut, Anda mungkin perlu mengkaji secara dalam sebelum mengimplementasikan AR sebagai alat pemasaran properti di Indonesia.
- Seperti Pemahaman Teknologi, Kecepatan Internet di Indonesia Juga Belum Merata
Selain sangat bergantung pada teknologi, augmented reality juga membutuhkan koneksi internet agar dapat berjalan dengan lancar. Namun, sama seperti masalah pemahaman teknologi, kecepatan internet di Indonesia juga belum merata.
Bahkan, wantiknaskecepatan internet di Indonesia menempati urutan 101 dari 141 negara. Sebagai perbandingan, negara Singapura menempati urutan 23 dan Malaysia berada di urutan 30.
Meskipun begitu, augmented reality sebenarnya masih bisa berjalan dengan baik di beberapa daerah Indonesia. Hanya saja mungkin tidak akan berjalan optimal di beberapa daerah yang kecepatan internetnya rendah.
- Preferensi Tiap Klien yang Berbeda untuk Mengenali Properti
Meskipun augmented reality dapat memberikan kemudahan untuk mengenali properti, Anda harus ingat bahwa setiap klien memiliki preferensi yang berbeda. Dalam konteks ini, masih ada beberapa klien yang lebih memilih datang langsung ke properti daripada menggunakan AR.
Sehingga, Anda harus sadar bahwa penggunaan AR tidak menutup kemungkinan bahwa akan tetap ada klien yang meminta Anda untuk menemani mereka melihat properti secara langsung.
- Biaya Implementasi yang Tidak Murah
Benar, untuk dapat menggunakan AR, Anda harus bekerja sama dengan vendor penyedia jasa untuk memproduksi konten AR. Produksi konten ini dapat memakan waktu dan biaya implementasi yang tidak murah.
Hal tersebut karena memproduksi AR memiliki tingkat kerumitan tinggi dan membutuhkan teknisi yang memang ahli di bidangnya. Meskipun begitu, jika mempertimbangkan segudang manfaat yang diberikan, maka biaya implementasi tersebut akan terasa sepadan bagi Anda.
- Potensi Kesalahan Persepsi
Ya, AR memang dapat menampilkan visualisasi properti dengan gambar yang realistis. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan kesalahan persepsi untuk terjadi.
Maksudnya bagaimana? Jadi, tampilan properti pada AR bisa saja tidak 100% mirip dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, warna dinding atau ukuran ruangan yang terlihat sedikit berbeda pada tampilan AR dan properti asli.
Hal ini dapat berujung pada ketidaksesuaian ekspektasi klien Anda saat membeli properti yang ditawarkan. Meskipun begitu, langkah ini dapat diantisipasi dengan memilih vendor berkualitas tinggi. Sehingga, Anda dapat memiliki AR yang akurat sesuai dengan keadaaan sebenarnya.
Jadi, Lebih Baik Menggunakan Augmented Reality atau Tidak?
Dari kelebihan yang ditawarkan, tentu AR adalah alat pemasaran efektif yang perlu Anda terapkan dalam bisnis pemasaran. Dengan AR, Anda dapat memotong biaya pemasaran sehemat mungkin.
Lalu, pengeluaran yang telah Anda potong, dapat digunakan untuk kebutuhan bisnis lainnya, seperti membuat rancangan properti baru agar Anda semakin dapat memperluas jaringan bisnis properti di berbagai daerah.
Selain itu, penerapan AR yang interaktif secara perlahan akan membuat masyarakat menganggap bisnis Anda adalah bisnis yang inovatif dan kreatif. Hal tersebut akan turut berperan membangun daya saing lebih kuat di era bisnis modern yang sudah serba digital saat ini.
Tips Menggunakan Augmented Reality untuk Memasarkan Properti
Untuk dapat membuat penerapan AR berjalan optimal, Anda juga harus mengiringi penggunaannya dengan strategi pemasaran yang bisa mengenalkan AR dan mengatasi kekurangannya.
Misalnya, dalam menanggapi kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap teknologi. Untuk mengatasi ini, Anda dapat memanfaatkan membuat konten edukasi AR di media sosial.
Kenapa media sosial? Dikutip dari RRIjumlah pengguna media sosial di Indonesia tahun 2024 mencapai 191 juta atau sekitar 73% dari populasi Indonesia. Sehingga, hal ini menjadikan media sosial sebagai wadah yang tepat untuk membuat konten edukasi AR.
Lalu, apa konten yang harus dibuat? Anda bisa membuat konten mengenai pengenalan AR, cara menggunakan, manfaat yang diberikan, dan lainnya.
Cara ini tidak hanya membuat Anda mengatasi kurangnya pemahaman teknologi di Indonesia, tetapi secara perlahan dapat mengubah preferensi masyarakat dari yang suka melihat properti secara langsung menjadi menggunakan AR karena efisiensi yang ditawarkan.
Lebih lanjutnya, Anda dapat bekerja sama dengan vendor dengan kualitas tinggi agar konten AR yang dihasilkan dapat akurat sesuai keadaan sebenarnya dan menghindarkan Anda dari potensi kesalahan persepsi.
Segera Bawa Bisnis Properti Anda ke Pengalaman Lebih Interaktif Bersama InReality!
Sebelum menerapkan augmented reality untuk pemasaran properti, penting bagi Anda memilih vendor berkualitas tinggi agar dapat menghasilkan AR yang realistis dan optimal.
Dengan ini, kami, InReality akan dengan senang hati untuk menjalin kolaborasi untuk membawa metode pemasaran bisnis Anda menjadi lebih interaktif dari sebelumnya!
Apalagi, kami memiliki pengalaman menyelesaikan 125 proyek dalam kurun waktu 2 tahun dan telah dipercaya oleh perusahaan pengembang AR di dunia, yaitu Clutch dan Goodfirms.
Jadi, tidak hanya memiliki kemampuan untuk membantu Anda, tetapi kami juga dapat menjadi rekan bisnis yang dapat Anda percaya!
Segera hubungi kami untuk dapat mewujudkan pemasaran interaktif bisnis Anda menjadi sebuah kenyataan!